Ahmad Fahmi Zamzam |
K.H. Ahmad Fahmi bin Zamzam, M.A. yang memiliki nama pena Abu Ali Al-Banjari An-Nadwi Al-Maliki (lahir di Amuntai, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, 9 Juni 1959; umur 54 tahun) adalah seorang ulama asal Kalimantan Selatan yang sejak lebih dari dua puluh tahun yang lalu ia telah mengabdikan dirinya di Kedah, Malaysia, dan di tempat-tempat lain.
Di samping itu ia terus mengajar dan berdakwah di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan daerah-daerah lain di Indonesia.
Riwayat
K.H. Ahmad Fahmi bin Zamzam, M.A., yang nama penanya “Abu Ali Al-Banjari An-Nadwi Al-Maliki”, lahir di Amuntai, Kalimantan Selatan, pada 9 Juni 1959. Pendidikan awalnya didapat di kampungnya sendiri. Seterusnya pada tahun 1973-1978, ia melanjutkan pelajarannya di Pondok Pesantren Darussalam Martapura, Kalimantan Selatan.
Pada tahun 1979, ia melangkahkan kaki ke Jawa untuk melanjutkan pelajarannya di Yayasan Pesantren Islam (YAPI) di Bangil, Jawa Timur. Pada tahun 1980, ia melanjutkan pendidikannya di Nadwatul Ulama, Lucknow, India, di bawah asuhan tokoh ulama sangat terkemuka di dunia Islam, Sayyid Abul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi (wafat 1420 H/1999 M) hingga memperoleh ijazah pertama (BA) pada tahun 1983.
Banyak ilmu yang didapatnya dari Sayyid Abul Hasan An-Nadwi dan para tokoh ulama lain di sana. Pada tahun 1984, Ustadz Fahmi Zamzam berkunjung ke negeri Kedah, Malaysia, dan tinggal di Ma‘had Tarbiyah Islamiyah Derang, Pokok Sena, Kedah. Inilah awal mula pengabdiannya di sana.
Pada tahun 1985 ia kembali ke India untuk menyelesaikan pelajarannya pada tingkat sarjana (MA) dalam bidang Dakwah dan Sastra Arab yang diselesaikannya tahun 1987.
Pada tahun 1988, Ustadz Ahmad Fahmi sempat berguru di Makkah kepada Syaikh Muhammad Yasin Al-Fadani (wafat 1410 H/1990 M) dan memperoleh Ijazah ‘ammah dalam ilmu hadits dari gurunya itu. Ia juga sempat berguru dengan Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani (wafat 1425 H/2004 M), hingga dianugerahi oleh guru yang sangat mencintai dan dicintainya ini gelar “Al-Maliki” pada tahun 2002 atas pemahamannya yang mendalam dalam persoalan-persoalan agama.
Ustadz Ahmad Fahmi Zamzam telah berkhidmat lebih dari 20 tahun di Ma‘had Tarbiyah Islamiyah, Derang, Kedah, dalam usaha mendidik tunas-tunas muda dan memimpin mereka ke jalan Allah.
Pada tahun 2001, ia mendirikan Pondok Pesantren Yayasan Islam Nurul Hidayah (YASIN) di Muara Teweh, Kalimantan Tengah. Seterusnya pada tahun 2003, ia mendirikan Pondok Pesantren YASIN yang kedua di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Dan yang ketiga, pada tahun 2009, ia membangun lagi pondok pesantren di Balikpapan, Kalimantan Timur. Oleh karena itu, sejak tahun 2001, ia senantiasa pulang pergi antara Malaysia dan Indonesia.
Ia juga diberi amanah memimpin Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, periode 2004-2009.
Selama di Kedah, Ustadz Ahmad Fahmi Zamzam sering menyampaikan pengajaran di masjid-masjid, terutama di Kedah. Sebagai seorang guru yang tinggi ilmunya, pengajaran-pengajarannya mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Selain itu, ia juga diminta oleh Radio RTM Kedah untuk mengisi ruang Kemusykilan Agama (Masalah-masalah Agama), yang disiarkan secara langsung sejak tahun 1994 sehingga 2001. Melalui acara tersebut, ia membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah-masalah agama berkaitan dengan kehidupan keseharian.
Pada tahun 1979, ia melangkahkan kaki ke Jawa untuk melanjutkan pelajarannya di Yayasan Pesantren Islam (YAPI) di Bangil, Jawa Timur. Pada tahun 1980, ia melanjutkan pendidikannya di Nadwatul Ulama, Lucknow, India, di bawah asuhan tokoh ulama sangat terkemuka di dunia Islam, Sayyid Abul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi (wafat 1420 H/1999 M) hingga memperoleh ijazah pertama (BA) pada tahun 1983.
Banyak ilmu yang didapatnya dari Sayyid Abul Hasan An-Nadwi dan para tokoh ulama lain di sana. Pada tahun 1984, Ustadz Fahmi Zamzam berkunjung ke negeri Kedah, Malaysia, dan tinggal di Ma‘had Tarbiyah Islamiyah Derang, Pokok Sena, Kedah. Inilah awal mula pengabdiannya di sana.
Pada tahun 1985 ia kembali ke India untuk menyelesaikan pelajarannya pada tingkat sarjana (MA) dalam bidang Dakwah dan Sastra Arab yang diselesaikannya tahun 1987.
Pada tahun 1988, Ustadz Ahmad Fahmi sempat berguru di Makkah kepada Syaikh Muhammad Yasin Al-Fadani (wafat 1410 H/1990 M) dan memperoleh Ijazah ‘ammah dalam ilmu hadits dari gurunya itu. Ia juga sempat berguru dengan Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani (wafat 1425 H/2004 M), hingga dianugerahi oleh guru yang sangat mencintai dan dicintainya ini gelar “Al-Maliki” pada tahun 2002 atas pemahamannya yang mendalam dalam persoalan-persoalan agama.
Ustadz Ahmad Fahmi Zamzam telah berkhidmat lebih dari 20 tahun di Ma‘had Tarbiyah Islamiyah, Derang, Kedah, dalam usaha mendidik tunas-tunas muda dan memimpin mereka ke jalan Allah.
Pada tahun 2001, ia mendirikan Pondok Pesantren Yayasan Islam Nurul Hidayah (YASIN) di Muara Teweh, Kalimantan Tengah. Seterusnya pada tahun 2003, ia mendirikan Pondok Pesantren YASIN yang kedua di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Dan yang ketiga, pada tahun 2009, ia membangun lagi pondok pesantren di Balikpapan, Kalimantan Timur. Oleh karena itu, sejak tahun 2001, ia senantiasa pulang pergi antara Malaysia dan Indonesia.
Ia juga diberi amanah memimpin Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, periode 2004-2009.
Selama di Kedah, Ustadz Ahmad Fahmi Zamzam sering menyampaikan pengajaran di masjid-masjid, terutama di Kedah. Sebagai seorang guru yang tinggi ilmunya, pengajaran-pengajarannya mendapat sambutan hangat dari masyarakat.
Selain itu, ia juga diminta oleh Radio RTM Kedah untuk mengisi ruang Kemusykilan Agama (Masalah-masalah Agama), yang disiarkan secara langsung sejak tahun 1994 sehingga 2001. Melalui acara tersebut, ia membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah-masalah agama berkaitan dengan kehidupan keseharian.
Karya
- Empat Puluh Hadits Peristiwa Akhir Zaman (edisi Arab Melayu dan Latin). Kitab ini membicarakan tanda-tanda Kiamat yang telah dan sedang kita alami. Selesai ditulis pada 7 Rajab 1411 H, bertepatan dengan 23 Januari 1991 M. Kitab ini diterbitkan oleh Khazanah Banjariah, dan dicetak untuk kedua kalinya pada tahun 2000.
- Empat Puluh Hadits Penawar Hati (edisi Arab Melayu dan Latin). Kitab ini membicarakan cara-cara merawat hati yang dipenuhi kekotoran dan dosa, melalui hadits-hadits pilihan. Selesai ditulis pada 9 Ramadhan 1412 H, bertepatan dengan 14 Maret 1992. Kitab ini diterbitkan oleh Khazanah Banjariah dan dicetak kali kelima pada tahun 2003.
- Empat Puluh Hadits Akhlak Mulia (Arab Melayu dan Latin). Kitab ini memuat contoh-contoh terbaik akhlaq Rasulullah SAW. Diterbitkan oleh Khazanah Banjariah dan dicetak pertama kali pada tahun 2004.
- Terjemahan Empat Puluh Hadits Kelebihan Ilmu dan Ulama (Arab Melayu dan Latin). Kitab ini berbicara tentang kelebihan ilmu dan ketinggian derajat para ulama yang ditulis oleh K.H. Muhammad Syukri bin Unus Al-Banjari. Biasanya diajarkan pada permulaan tahun pengajian. Kitab ini selesai diterjemahkan pada 21 Muharram 1425 H, bertepatan dengan 13 Maret 2004.
- Terjemahan Bidayah al-Hidayah (Arab Melayu dan Latin). Kitab ini merupakan kitab tasawuf karangan Imam al-Ghazali, yaitu intisari dari karyanya, Ihya Ulumiddin. Selesai ditulis pada hari Kamis, 16 Rabi’ul Awal 1414 H, bertepatan dengan 2 September 1993, di Az-Zawiyah Al-Ghazaliyah, Damaskus.
- Terjemahan Ayyuhal Walad (Arab Melayu dan Latin). Kitab ini merupakan terjemahan dari karya Al-Ghazali, yang mengandung nasihat kepada anak-anak.
- Terjemahan Ya Bunayya (Arab Melayu dan Latin). Kitab ini memuatkan 40 nasihat Imam Ibnul Wardi kepada anak-anak remaja, dengan terjemahan dan uraian oleh Ustadz Ahmad Fahmi. Selesai ditulis pada hari Kamis, 20 Rabi’ul Awwal 1425 H, bertepatan dengan 13 Mei 2004 di Masjid Takiyah 21 Sulaimaniyah, Damaskus, Syria.
- Terjemahan Bustan al-Arifin (Arab Melayu dan Latin). Kitab ini adalah kitab tasawuf karangan Imam An-Nawawi yang mengandung nasihat dan petunjuk bagi orang-orang yang berusaha untuk menuju ma’rifatullah. Selesai ditulis pada hari Senin 2 Rabi’ul Awwal 1416 H, bertepatan dengan 28 Agustus 1995, di Darul Hadits Al-Asyrafiyyah, Damaskus.
- Terjemahan Qashidah Burdah, karya Imam Al-Bushiri. Kandungan utama qasidah ini ialah puji-pujian kepada Rasulullah SAW, perjuangannya, dan para sahabatnya. Kitab ini selesai ditulis pada 27 Muharram 1419 H, bertepatan dengan 23 Mei 1998. Diterbitkan oleh Khazanah Banjariah, dan dicetak kali keempat pada tahun 2008.
- Kiamat Hampir Tiba. Menceritakan peristiwa-peristiwa sebelum kelahiran Dajjal, semasa kemunculan Dajjal, dan setelah terbunuhnya Dajjal, hingga terjadi Kiamat. Selesai ditulis pada 23 Jamadil Akhir 1418 H, bertepatan dengan 25 Oktober 1997.
- Sejarah Perkembangan Islam di India. Menceritakan sejarah masuknya Islam ke India dan perkembangannya. Kitab ini diterbit oleh Khazanah Banjariah dan dicetak pada tahun 1992.
- Sejarah Hidup Sayyid Abul Hasan al-Nadwi. Kitab ini menceritakan sejarah hidup dan pemikiran seorang tokoh ulama semasa yang banyak mengupas ihwal pendidikan, kesufian, peradaban, politik, dan pemikiran. Selesai ditulis pada 28 Dzulhijjah 1420 H, bertepatan dengan 3 April 2000. Diterbitkan oleh Khazanah Banjariah, Pokok Sena, Kedah, dan dicetak pertama kali pada tahun 2000.
- Sejarah Hidup Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki dan Pemikirannya. Kitab ini membicarakan tokoh ulama yang sangat terkenal di Makkah, keturunan Rasulullah melalui jalur Al-Hasan bin Ali bin Abi Talib. Selesai ditulis pada 2 Muharram 1426 H, bertepatan dengan 11 Februari 2005. Diterbitkan oleh Khazanah Banjariah dan dicetak kali pertama pada tahun 2005.
- Tahqiq kitab Sayr as-Salikin (Arab Melayu dan Latin). Kitab Sayr as-Salikin merupakan terjemahan atas karya Imam Al-Ghazali, Lubab Ihya Ulumiddin, yang ditulis oleh Syaikh Abdush Shamad Al-Falimbani. Kitab ini terdiri dari empat jilid. Membicarakan perjalanan seorang salik dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
- Tahqiq kitab Hidayah as-Salikin (Arab Melayu dan Latin). Kitab Hidayah as-Salikin merupakan terjemahan karya Imam Al-Ghazali, Bidayah al-Hidayah, yang ditulis oleh Syaikh Abdush Shamad Al-Falimbani. Selesai disunting oleh Ustadz Fahmi Zamzam pada hari Rabu, 12 Dzulqa‘dah 1426 H, bertepatan dengan 14 Disember 2005. Kitab ini diterbitkan oleh Khazanah Banjariah dan Pustaka Suhbah, dan dicetak untuk kedua kali pada tahun 2008.
- Bekal Akhirat. Kitab ini merupakan himpunan surah pilihan, dzikir, hizib, shalawat, doa, qashidah, wirid, dan thariqah. Diterbitkan oleh Khazanah Banjariah, dan dicetak untuk keempat kalinya pada tahun 2004.