Hadits Keempat:
Ilmu Agama Akan Berangsur-Angsur Hilang
Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash Ra. ia berkata:
Aku mendengar Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
"Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia.
Tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama.
Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya.
Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain."
(HR. Muslim)
Keterangan
Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita.
Kalau peribahasa kita mengatakan, "patah tumbuh, hilang berganti", namun sangat sayang peribahasa ini tidak tepat berlaku kepada para ulama.
Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan kosong dari
Ulama. Pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini.
Alam penuh dengan kesesatan.
Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup.
Sebenarnya, para ulamalah yang memberikan makna dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini.
Maka apabila telah habis para ulama, hilanglah segala sesuatu yang bernilai.
Akhir-akhir ini kita telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi.
Yakni bilangan para ulama hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya tidak mendapat perhatian yang sewajarnya.
Pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah kurang mendapat perhatian dari cendekiawan.
Mereka lebih mengutamakan pelajaran di bidang keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia.
Inilah realitas masyarakat kita hari ini.
Oleh sebab itu, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.
Ilmu Agama Akan Berangsur-Angsur Hilang
Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash Ra. ia berkata:
Aku mendengar Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
"Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia.
Tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama.
Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya.
Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain."
(HR. Muslim)
Keterangan
Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita.
Kalau peribahasa kita mengatakan, "patah tumbuh, hilang berganti", namun sangat sayang peribahasa ini tidak tepat berlaku kepada para ulama.
Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan kosong dari
Ulama. Pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini.
Alam penuh dengan kesesatan.
Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup.
Sebenarnya, para ulamalah yang memberikan makna dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini.
Maka apabila telah habis para ulama, hilanglah segala sesuatu yang bernilai.
Akhir-akhir ini kita telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi.
Yakni bilangan para ulama hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya tidak mendapat perhatian yang sewajarnya.
Pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah kurang mendapat perhatian dari cendekiawan.
Mereka lebih mengutamakan pelajaran di bidang keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia.
Inilah realitas masyarakat kita hari ini.
Oleh sebab itu, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.